PEREMPUAN hamil acapkali khawatir dengan perubahan
kulit, khususnya kulit perut. Selama hamil terjadi berbagai perubahan
pada kulit, seperti stretch mark, selulit, linea nigra hingga
gatal-gatal. Perubahan tersebut kerap mengganggu sebagian besar
perempuan. Mari kita kupas satu per satu dan temukan solusinya:
1. Stretch mark
Bisa jadi Anda sering mendengar istilah ini, namun agak bingung mengartikannya. Stretch mark merupakan tanda parut berupa gurat-gurat putih yang muncul pada permukaan kulit, berbentuk garis berliku seperti anak sungai. Menurut Mayoclinic.com, stretch mark ini biasanya muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong dan payudara.
Bisa jadi Anda sering mendengar istilah ini, namun agak bingung mengartikannya. Stretch mark merupakan tanda parut berupa gurat-gurat putih yang muncul pada permukaan kulit, berbentuk garis berliku seperti anak sungai. Menurut Mayoclinic.com, stretch mark ini biasanya muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong dan payudara.
Guratan pada kulit ini biasanya muncul pada usia kehamilan empat atau
lima bulan, dimana warnanya berwarna kemerah-merahan dan masih dapat
disembuhkan. Namun begitu kehamilan memasuki usia tua, guratan yang
timbul berwarna keputihan dan tidak dapat disembuhkan, hanya dapat
disamarkan dengan produk perawatan kulit khusus untuk stretch mark.
Mengapa stretch mark muncul? Stretch mark muncul karena pengaruh
hormon kehamilan dan akibat melarnya kulit mengakomodasi pertumbuhan
janin. Atau dengan kata lain stretch mark terbentuk ketika terjadi
peregangan kulit secara cepat yang merusak jaringan yang terdapat di
dalamnya sehingga kulit mengalami peregangan berlebihan alias over
stretched.
Faktor penyebab munculnya stretch mark antara lain kehamilan,
perubahan berat badan secara mendadak (waspada untuk Anda yang kerap
mengalami fenomena diet yoyo, dimana berat badan turun-naik dengan
cepat), dan pengaruh obat (steroid, misalnya pada obat gemuk atau asma).
Nah, terkait kehamilan, stretch mark yang muncul saat wanita berbadan
dua biasanya berwarna merah jambu dan cenderung lebar, kemudian
berangsur berubah menjadi garis tipis berwarna keputihan atau
kecoklatan. Bagi yang pernah hamil mungkin Anda akan mengenali stretch
mark umumnya melintang di sepanjang dinding perut atau di atas pinggul.
Jika peregangan payudara Anda semasa hamil dan menyusui juga besar,
umumnya akan meninggalkan tanda parut putih sesudahnya, saat payudara
kembali ke ukuran normal.
Apakah stretch mark lazim terjadi pada wanita hamil? Tidak selalu,
sebab beberapa wanita beruntung memiliki faktor genetik yang
‘menyelamatkannya’ dari stretch mark. Coba runut lagi, jika ibu Anda
punya kecenderungan stretch mark, maka kemungkinan besar Anda juga akan
mewarisinya. Selain masalah genetik, stretch mark juga cenderung terjadi
pada kulit kering dibandingkan kulit lembab.
2. Selulit
Menurut Mayoclinic.com, selulit terlihat seperti kulit yang bergelombang, bertekstur seperti keju yang berongga atau kulit jeruk. Derajat ‘keparahan’ selulit bervariasi, mulai yang ringan (hanya akan tampak saat kulit dicubit, kulit yang bergelombang hanya muncul pada bagian yang dicubit), hingga pada kasus yang berat, kulit tampak ‘kusut/tidak rata’ dan bergelombang, tampak seperti area ‘gunung dan lembah’
Menurut Mayoclinic.com, selulit terlihat seperti kulit yang bergelombang, bertekstur seperti keju yang berongga atau kulit jeruk. Derajat ‘keparahan’ selulit bervariasi, mulai yang ringan (hanya akan tampak saat kulit dicubit, kulit yang bergelombang hanya muncul pada bagian yang dicubit), hingga pada kasus yang berat, kulit tampak ‘kusut/tidak rata’ dan bergelombang, tampak seperti area ‘gunung dan lembah’
Selulit merupakan penumpukan sel lemak pada jaringan kulit yang
berlebihan sehingga permukaan kulit tampak tidak rata, mirip kulit
jeruk. Saat hamil, sebagian besar wanita punya masalah selulit, karena
selama kehamilan terjadi peningkatan kadar hormon estrogen dan
progesteron secara drastis sehingga menghasilkan lebih banyak lemak yang
disimpan untuk melindungi janin.
Selulit ini biasanya muncul pada bagian tubuh yang kurang aktivitas,
seperti paha, bokong, perut, pinggul, betis dan lengan. Menurut
MayoClinic.com, selulit akan muncul seiring dengan pertambahan usia,
saat kulit kehilangan elastisitasnya. Kenaikan berat badan membuat
selulit lebih gampang dikenali, namun orang kurus tetap bisa punya
selulit, khususnya jika dikaitkan dengan faktor genetik.
Jika ibu kita punya selulit, kemungkinan kita juga akan memilikinya.
Faktor lain yang meningkatkan peluang seseorang punya selulit adalah
stres, gaya hidup kurang olah raga, penggunaan alat KB hormonal.
3. Linea nigra
Masalah kulit lainnya yang terjadi saat kehamilan adalah munculnya garis berwarna gelap di sekitar perut, mulai dari pusar hingga tulang pubis, yang lazim disebut linea nigra (dalam bahasa Latin berarti garis hitam). Garis hitam ini biasanya muncul pada kehamilan trimester kedua akibat perubahan hormon selama kehamilan yang meningkatkan produksi melanin.
Masalah kulit lainnya yang terjadi saat kehamilan adalah munculnya garis berwarna gelap di sekitar perut, mulai dari pusar hingga tulang pubis, yang lazim disebut linea nigra (dalam bahasa Latin berarti garis hitam). Garis hitam ini biasanya muncul pada kehamilan trimester kedua akibat perubahan hormon selama kehamilan yang meningkatkan produksi melanin.
Menurut dr. Jane MacDougall dalam bukunya ‘Kehamilan Minggu Demi
Minggu’ linea nigra mengindikasikan otot-otot perut telah tertarik untuk
memberikan ruang bagi rahim yang sedang berkembang. Walaupun pigmen di
daerah ini masih terjadi hingga bayi lahir, namun warnanya akan makin
memudar hingga kembali ke kondisi sebelum Anda hamil.
4. Gatal
Selain keluhan di atas, selama hamil Anda juga kerap merasa gatal, terutama di sekitar daerah perut, pusar dan payudara. Rasa gatal bisa muncul kapan saja, mulai trimester pertama hingga trimester terakhir kehamilan.
Selain keluhan di atas, selama hamil Anda juga kerap merasa gatal, terutama di sekitar daerah perut, pusar dan payudara. Rasa gatal bisa muncul kapan saja, mulai trimester pertama hingga trimester terakhir kehamilan.
Ada mitos: saat gatal terjadi di perut, menandakan bayi mulai tumbuh
rambut. Namun ternyata itu hanya mitos. Rasa gatal muncul karena
berbagai sebab, antara lain kulit meregang yang menyesuaikan dengan
bentuk selama kehamilan yang membuat kulit menjadi lebih kering.
Selain itu, iritasi pada lipatan tubuh karena pergesekan kulit akibat
kenaikan berat badan ibu, perubahan kadar hormon estrogen dan progestin
sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan asam empedu ringan pada tubuh
ibu. Gatal-gatal juga bisa muncul pada ibu yang punya bakat alergi.
Nah, berdasar penjabaran di atas, mungkin Anda sekarang bertanya,
bagaimana solusinya? Jika ada losion yang mengklaim bahwa selulit bisa
dihilangkan, apakah itu benar? Hmmm, sebaknya jangan buru-buru percaya
klaim semacam itu. Karena pada kenyataannya memerangi selulit tidak
mudah, karena hingga kini belum ada treatment (khususnya bentuk
losion/krim, pijatan keras hingga sedot lemak) yang dapat mengatasi
selulit 100%.
Meski demikian, selulit dan masalah kulit lainnya dapat disamarkan atau bahkan dicegah, antara lain dengan cara:
l. Oleskan pelembab secara teratur pada tubuh untuk menjaga elastisitas dan kekencangan kulit, khususnya pada bagian yang mengalami peregangan di saat hamil seperti perut, pinggul, bokong dan payudara.
l. Oleskan pelembab secara teratur pada tubuh untuk menjaga elastisitas dan kekencangan kulit, khususnya pada bagian yang mengalami peregangan di saat hamil seperti perut, pinggul, bokong dan payudara.
2. Teratur mengoleskan losion ke seluruh tubuh, sebaiknya setelah
mandi, untuk mencegah sobeknya kolagen akibat perkembangan lapisan
dermis saat kulit meregang di masa hamil. Oleskan krim atau losion
minimal dua kali sehari. (Indikator mudah kulit Anda ‘haus’ dan butuh
pelembab adalah dengan menggaruk lengan dengan ujung jari. Jika
menimbulkan bekas garis putih, itu pertanda kulit membutuhkan pelembab).
3. Gunakan losion yang mengandung kolagen yang berfungsi membantu
mengembalikan elastisitas kulit di masa hamil. oleskan krim ini di awal
kehamilan untuk mencegah kerusakan kulit.
4. Olahraga teratur untuk melancarkan sirkulasi darah dan oksigen.
Pada ibu hamil, lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau berenang
5. Jalani hidup sehat dengan pola makan seimbang, minum air putih
yang cukup, kurangi konsumsi lemak namun perbanyak konsumsi buah dan
sayur yang kaya antioksidan.
sumber : babyorchestra.wordpress.com/tag/tips-mengatasi-stretchmark-saat-hamil/
sumber : babyorchestra.wordpress.com/tag/tips-mengatasi-stretchmark-saat-hamil/