Pages

أهلا و سهلا و مرحبا بكم في لوحتي

Monday 18 March 2013

FAKTA PENEMUAN BENUA AMERIKA

Suatu fakta sejarah tidak bersifat statis, dalam artian kebenaran sejarah seiring berjalannya waktu bisa berubah dengan bukti-bukti yang lebih terkait dan konkret daripada bukti-bukti yang ada sebelumnya. Jadi, fakta atau kebenaran sejarah akan berubah (bersifat dinamis) bila suatu saat nanti ditemukan bukti-bukti yang lebih menunjang kebenaran dari suatu sejarah tersebut.
Di Indonesia misalnya, fakta mengenai peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) seiring berjalannya waktu berubah setelah ditemukannya beberapa bukti dan ketidaksesuaian pada bukti sebelumnya. Dimana, fakta yang kita ketahui selama ini bahwa pembantaian terhadap beberapa jenderal Angkatan Darat (AD) dilakukan benar-benar dengan tindakan yang sangat tidak berprikemanusiaan. Tetapi beberapa waktu lalu wacana tersebut ternyata tidak sesuai dengan fakta yang benar-benar  terjadi. Memang ada pembunuhan yang dilakukan oleh pihak tertentu terhadap jendral AD tersebut, tetapi proses pembunuhannya tidak sesadis yang kita tahu sebelumnya.
Oleh sebab hal di ataslah nampaknya kita harus mengubah pemikiran kita yang mungkin sudah melekat di otak kita yaitu mengenai penemu benua Amerika. Selama ini yang kita tahu bahwa Christopher Colombus dan Amerigo Vespucci  yang menemukan benua Amerika. Padalah, hal tersebut hanyalah klaim belaka yang tidak didasari oleh bukti-bukti signifikan yang benar-benar menyatakan dua orang tersebutlah yang menemukan benua Amerika.
Didasari dengan literatur dan bukti-bukti fisik konkret yang benar-benar menunjang sehingga hilangnya keraguan untuk menyebutkan bahwa benua Amerika bukan ditemukan oleh Christopher Colombus. Dimana, 70 tahun sebelum Columbus menjejakkan kaki di daerah yang sekarang kita kenal dengan benua  Amerika, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan, armada dan kapal Ceng Ho jauh lebih besar dari kapal milik Columbus. Namun karena sejarah dunia ditulis oleh orang lain (orang-orang Eropa yang cenderung tidak akur dengan Islam), maka fakta bahwa Ceng Ho mendarat lebih dahulu dari Colombus seolah lenyap atau mungkin dilenyapkan yang bersembunyi  atau disembunyikan di balik kebohongan yang sebenarnya nyata.
 
 
Di satu sisi, ada catatan dari Colombus sendiri, bahwa pada 21 Oktober 1492 dia melihat masjid dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba. Ini menunjukkan bahwa Colombus pun mengakui bahwa sudah ada sejumlah masyarakat di Amerika yang memeluk agama Islam, sebelum kedatangannya. Colombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Bangunan megah itu adalah Masjid yang dipakai oleh Orang-orang Islam untuk beribadah.
Selain itu, berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Jadi, penemu Amerika bukanlah Columbus melainkan Umat Islam, sayang saja ketika itu orang-orang Muslim tidak memberikan nama pada daerah tersebut, padahal kalau saja mereka memberikan nama, semisal Moeslem Venue (Benua Muslim) mungkin sampai sekarang kita tidak mengenal yang namanya benua Amerika, tetapi Benua Muslim.
Ada fakta yang menarik tentang islamnya suku-suku asli yang menghuni benua Amerika, yaitu Indian. Tercatat begitu banyak bukti bahwa suku-suku itu banyak yang sudah mengenal agama Islam, seperti Apache, Cherokee, Sioux, Anasazi, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah (mirip nama mekkah Al-Mukarramah), Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni.
Begitu banyak bukti bahwa bangsa Indian sudah memeluk agama Islam. Misalnya, beberapa tulisan cherokee abad ke-7 terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan tulisan “Muhammad” dalam bahasa Arab.
 
 
Dari gambar di atas, tertulis sebuah tulisan di atas batu yang bernuansa atau bertuliskan bahasa Arab dengan kata Muhammad tetapi tidak sempurna, itu merupakan bukti yang sangat jelas dan tak diragukan lagi bahwa penemu benua Amerika adalah orang Islam, bukan Columbus atau Vespucci. Karena penulis berkeyakinan 100 persen bahwa dua orang tersebut (Columbus dan Vespucci) tidak bisa menulis Arab.
Ciri lainnya adalah foto atau lukisan yang kita lihat tentang kostum yang dikenakan oleh bangsa Indian. Ternyata banyak kepala suku Indian mengenakan tutup kepala khas orang Islam, seperti sorban ini. 
 
 
Dan fakta yang tidak terbantahkan, adalah sebuah naskah perjanjian antara pemerintah Amerika dan Kepala Suku Indian Cherokee. Naskah itu hingga kini masih tersimpan rapi di gedung Arsip Perpustakaan Nasional di ibukota Washington DC. Yang menarik, nama kepala Suku Cherokee adalah Abdel-Khak and Muhammad Ibnu Abdullah. Jelas itu nama muslim. (Mohon maaf, penulis tidak bisa menampilkan gambar naskah tersebut, karena gambar yang penulis peroleh belum jelas kebenarannya).
Namun populasi suku Indian yang banyak menganut agama Islam menurun drastis akibat pembantaian. Salah satunya kebijakan resmi yang sangat tidak bijaksana dari pemerintah USA berupa Indian Removal Act tahun 1830 yang memberikan izin resmi buat bangsa Eropa untuk mengusir atau membunuh bangsa Indian. Tercatat lebih dari 70.000 orang indian di usir dari tanahnya sehingga mengakibatkan ribuan orang meninggal.
Fakta mengenai Islam sebagai penemu benua Amerika belum berhenti sampai disitu, dalam proses pelayaran Columbus yang diklaim berhasil menemukan benua Amerika terselip fakta yang menurut saya sangat tidak tahu malu apabila mereka (orang Eropa/non muslim) mengatakan Columbus lah penemu benua Amerika. Hal tersebut didasari oleh fakta bahwa Columbus dan para penjelajah Spanyol serta Portugis mampu menyeberang Samudra Atlantik dalam jarak sekitar 2400 km, adalah karena bantuan informasi geografis dan navigasi dari peta yang dibuat oleh pedagang-pedagang Muslimin.
Selain itu, tidak banyak diketahui orang, bahwa Columbus dibantu oleh dua orang nakhoda Muslim pada waktu ekspedisi pertamanya menyeberang transatlantik. Kedua kapten Muslim itu adalah dua bersaudara Martin Alonso Pinzon yang menakodai kapal Pinta, dan Vicente Yanez Pinzon yang menakodai kapal Nina. Keduanya adalah hartawan yang mahir dalam seluk-beluk perkapalan, membantu Columbus dalam organisasi ekspedisi itu, dan mempersiapkan perlengkapan kapal bendera Santa Maria. Bersaudara Pinzon ini masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan Abuzayan Muhammad III (1362-1366), Sultan Maroko dari dinasti Marinid (1196-1465).
Sangat luar biasa Islam, jikapun fakta mengenai penemu Amerika tidak bisa berubah nantinya (tetap meyakini bahwa Columbus sebagai penemu benua Amerika) Islam tidak bisa dimarjinalkan, karena dalam proses Columbus menemukan benua Amerika, Islam sangat berkontribusi besar. Selain hal-hal yang terungkap di atas, banyak sekali fakta lain yang bisa menggugah kita mengenai Islam sehingga akan mengantarkan kita kepada sebuah rasa yang sangat mendalam terhadap Islam, yaitu sebuah rasa yang bermakna super ganda, yang manusia pasti rasa, yang indah  kata pujangga, yang berakhiran a, bernama cinta.
   
 sumber : http://miqbalfauzikarsun.blogspot.com/2012_08_01_archive.html
 

No comments: