Pages

أهلا و سهلا و مرحبا بكم في لوحتي

Sunday 24 March 2013

MACAM-MACAM KECERDASAN ANAK




Pada dasarnya tidak ada anak yang terlahir BODOH, karena Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan dan bakat masing-masing. Jangan pernah memandang anak-anak yang memiliki “kelebihan” dengan sebelah mata, tapi latih mereka sesuai dengan bakat dan keahlian masing-masing.

Kecendungan anak tidak hanya diukur melalui IQ (Intelligence Quetient). Setiap anak memiliki kecerdasan yang majemuk, yakni kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (Emotional Quetient / EQ). menurut Howard Gardner salah seorang professor pendidik dan peneliti Harvard University – Amerika Serikat, ada 9 aspek kecerdasan seorang anak. Istilah yang sering kita dengar adalah multiple intellegences.
Apa sajakah kecerdasan yang terdiri dari 9 kriteria. Kecerdasan majemuk tersebut?

1. kecerdasan musical



Kecerdasan ini ditunjukkan anak mudah sekali mengikuti dan mengingat lagu. Cara melatihnya adalah dengan mendengarkan music dan bernyanyi. Mengajarkan anak menyanyikan lagu-lagu sederhana sesuai usia mereka. Melakukan perkerjaan dengan bernyanyi, misalnya saat bangun pagi dan merapihkan barang pribadinya.

2. kecerdasan Intrapersonal



Berkaitan dengan kemampuan daya tahan, untuk tidak mudah down, gigih berusaha, tidak minder, misalnya ketika mengikuti perlombaan, tampil depan umum. Cara melatihnya adalah dengan mengajarkan anak untuk terbiasa berada dalam sebuah kelompok dengan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

3. kecerdasan interpersonal



Adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan anak beradaptasi, bekerjasama, berelasi dengan lingkungan teman sebaya dan orang di sekitarnya. Cara melatihnya adalah dengan memberi kesempatan si kecil sering ditemani untuk bergaul dengan teman-teman sebaya, bermain dan berkomunikasi dengan teman-teman seusianya.

4. kecerdasan Visual Spasial



Adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan memahami pandang ruang. Yakni anak mampu membedakan posisi dan letak serta membayangkan ruang. Di kanan, kiri, atas, bawah, depan, belakang, dan samping.

5. kecerdasan kinestetik tubuh



Anak memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan tubuh, misalkan gerakan tubuh saat berdoa, menggambar, melompat, berlari, dan olahraga yang menggerakkan tubuh, menari, senam, dan sebagainya. Cara melatihnya adalah dengan mengajak anak untuk latihan mencoret dan menggambar garis, lingkaran, melakukan gerakan-gerakan senam dan menari.

6. kemampuan verbal linguistic



Anak dapat berbicara dan menceritakan suatu kejadian yang dilihatnya dengan mudah, terangkai dengan baik dan kronologis kejadian tidak melompat-melompat. Cara melatihnya adalah sejak dalam kandungan dan setelah lahir anak sering diajak bercakap-cakap, berbicara dengan orang tua, teman sepermainan, menceritakan dongeng dan menyanyikan lagu anak-anak.

7. kecerdasan moral



Yaitu kepekaan anak untuk meresap kepatuhan dalam berperilaku yang baik, misalnya tau mengucapkan terimakasih, maaf, permisi, dan membedakan perbuatan baik dan buru, bisa menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap tatacara kesopanan. Cara melatihnya adalah dengan membuat kelompok bermain dan melakukan peraturan-peraturan dalam permainan, ajarkan anak patuh dan memahami aturan sederhana, misalnya bermain petak umpet.

8. kecerdasan logika matematika



Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan anak untuk memahami persoalan dan memecahkan teori sederhana yang berkaitan dengan angka. Cara melatihnya adalah mengajarkan anak mengelompokkan mainan yang dimiliki, menghitung buah-buahan dan membagikan makanan kecil dan menyebutkan jumlah yang dibagikan, mengelompokkan benda permainan seperti dadu berwarna, mainan berbentuk buah dan bunga.

9. kecerdasan natural (alam)



Anak diperkenalkan dengan lingkungan hidup selain manusia, yaitu binatang, tumbuhan, dan beraneka ragam suasana alam, misalnya sesekali ajak anak memberi makan ikan atau ke kebun binatang, mengunjungi taman flora dan bermain di alam terbuka.

Note : kalau ada orang tua yang lepas tangan atas “kenakalan” anaknya, maka orang tua tersebut sangatlah tidak bertanggung jawab, dan mungkin saja orang tua tersebut belum memahami betul karakter si anak dan tidak tau cara mendidik anak tersebut.

No comments: